Negara lain yang juga menggunakan istilah yang mirip dengan "Rupiah" sebagai satuan mata uangnyat adalah Maldive (Maladewa) dan satuan mata uangnya adalah RUFIYAA.
Maldive adalah negara kepulauan yang terletak di barat daya India,
terdiri dari 26 pulau dan atol yang memanjang seluas 298 km2. Secara
geografis, Maldive merupakan negara kepulauan yang memiliki tinggi
permukaan laut terendah di dunia (rata-rata hanya 1,5m di atas permukaan
laut, dan puncak tertingginya hanya 2,3m dpl). Dengan populasi hanya
sekitar 400.000 jiwa, Maldive mengutamakan perikanan dan pariwisata
kelas dunia sebagai penghasilan utamanya.
Kata Maldive sendiri berarti "untaian mutiara" mirip seperti negaranya
yang bentuknya memanjang dari utara ke selatan, Dengan luas hanya 298
km2 maka Maldive merupakan negara Asia terkecil. Walaupun demikian
Maldive memiliki pendapatan perkapita sebesar $9,246. Bandingkan dengan
Indonesia yang cuma sekitar $3,500 pertahun.
Kita semua tahu kalau Maldive merupakan salah satu tujuan wisata kelas
dunia, banyak turis mancanegara yang datang kesana, bahkan baru-baru ini
kita mendengar bahwa King Salman dari Arab yang dikenal sangat menyukai
pantai juga berniat berlibur kesana. Hotel2 super mewah dan resort2
super indah tersebar di seluruh penjuru negara tersebut mengundang
jutaan turis yang datang setiap tahunnya.
Negara yang 100% penduduknya beragama Islam ini pernah berada dibawah
kekuasaan Inggris selama ratusan tahun sampai pada akhirnya merdeka pada
tanggal 26 Juli 1965. Untuk memperingati 50 tahun kemerdekaannya,
Maldive mengeluarkan satu set uang baru yang semuanya berbahan polymer
yang disebut sebagai seri "Ran Dhihafaheh" (golden fifty).
Diceritakan bahwa pembuatan seri ini dimulai dari awal 2014 berupa
perlombaan desain uang yang diikuti oleh sekitar 200 artis. Setelah
diperlihatkan dan diseleksi oleh publik menyusut menjadi 6 artis,
menyusut lagi menjadi 3 artis dan akhirnya setelah diseleksi dengan
ketat, pada 9 Maret 2015 terpilih satu rancangan desain terbaik karya
Mr. Abdulla Nashaath.
Tidak heran, dengan perjalanannya yang panjang dan seleksi yang super
ketat, maka hasilnya uang yang berbahan dasar polymer ini menjadi luar
biasa indah dan sangat diincar oleh kolektor mancanegara. Diluncurkan
pada 26 Januari 2016 uang yang dicetak oleh TDLR ini terdiri dari 6
nominal yaitu 10, 20, 50, 100, 500 dan 1000 Rufiyaa. Kita lihat bersama
seperti apa bentuknya :
10 Rufiyaa, berwarna kuning keemasan dengan gambar muka pemanjat kelapa (dhondhamburu ruku ihaleh) dan gambar belakang (vertikal) sebuah drum antik yang tersimpan di museum nasional.
Tema dari uang ini adalah "our culture"
20 Rufiyaa, berwarna ungu dengan gambar depan nelayan yang sedang
membawa ikan tuna dan pesawat jet yang sedang take off dari bandara
Ibrahim Nasir International Airport. Bagian belakang (vertikal)
bergambar kapal layar tradisionil (Dhoni)"
Tema dari uang ini adalah "our industrial and economic progress"
50 Rufiyaa, berwarna dominan hijau dengan gambar depan seseorang yang
sedang melafalkan Quran dengan latar belakang sekelompok orang yang
sedang mendorong perahu ke laut (Dhoni beylun). Bagian belakang (vertikal) bergambar menara sebuah mesjid (Hukuru Miskiy).
Tema dari uang ini adalah "our unity and Islamic values"
100 Rufiyaa, berwarna merah. Bergambar seorang wanita yang mengenakan pakaian tradisional (Libaas) sedang duduk membuat kalung leher (Hiru). Sisi belakang (vertikal) bergambar naskah kuno (Dambidū Lōmāfānu.
Tema dari uang ini adalah "nationalism and our native language"
500 Rufiyaa, berwarna orange, dengan gambar utama seorang wanita yang
sedang mengerjakan pahatan bunga tradisionil. Sisi belakang (vertikal)
bergambar pot bunga berukir.
Tema dari uang ini adalah "our ancestral craftmanship"
1000 Rufiyaa, nominal terbesar berwarna biru, Gambar utama kura-kura hijau (Chelonia mydas) dan terumbu karang. Sisi belakang bergambar seekor hiu paus (Rhincodon typus).
Tema dari uang ini adalah "the beauty in our surrounding"
sumber : http://www.uang-kuno.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar